Kamis, 03 Juli 2014

Stevolni eps. 2 : Ujian Ultah Untukku

Pukul 21:00

   Di luar hujan baru saja berhenti, Dadang baru ingat ia belum membaca satu-kata-pun, dan lebih parahnya lagi, ia lupa dimana menaruh buku pelajarannya. Ia malah asyik melamun, sedangkan besok Ujian Nasional.

   Karena merasa haus, Dadang pun mengkesampingkan dulu mencari buku pelajarannya, ia berjalan menuju kulkas yang letaknya ada diluar rumah. Rumah Dadang memang sangat kecil, bahkan saking kecilnya, beberapa perabotan rumahnya terpaksa harus disimpan di luar.
Setelah minum dua gayung air, rasa haus itu langsung pergi naik angkot entah kemana. Tenggorokan Dadang pun kini terasa lebih segar, lalu ia kembali memasuki rumah untuk mencari buku pelajarannya.

   Di dalam rumah suasana terasa begitu sepi, kedua orangtua dan adiknya masih belum pulang dari tadi pagi. Dadang mengerti, mungkin mereka juga akan terlambat mengucapkan selamat ulang tahun untuknya besok.
(Tadi pagi Dadang menemukan surat yang ditinggalkan kedua orangtua-nya diatas meja. Dalam surat itu tertulis kalo orangtua dan adiknya sedang pergi kondangan ke Nigeria jalan kaki, jadi pulangnya mungkin akan sangat terlambart)

Pukul 21:30

   Setelah mengobrak-abrik seisi rumah akhirnya buku pelajaran itu ketemu juga, ternyata ada di rumahnya sendiri. Pantesan dari tadi baru ketemu, Dadang malah mengobrak-abrik rumah tetangganya.
Walaupun buku pelajarannya sudah ketemu, Dadang tetap tidak bisa fokus belajar, ia terus kepikiran hari ulang tahunnya besok, pasti temen-temennya minta ditraktir, padahal ia tidak punya uang sama sekali, di tambah lagi orang tuanya tadi lupa ngasih Dadang uang saku.

   Akhirnya Dadang pun terpaksa harus memecahkan celengan satu-satunya yang sudah ia tabung sejak kelas 1 SD.
"Praaaanggg....!!!"
Celengan itu hancur berkeping-keping disertai uang recehan yang berserakan, Dadang sangat bersukur ternyata ada uangnya juga, padahal celengannya cuma sebesar biji salak. Setelah belajar dan beresin uang Dadang pun tidur.

Pukul 06:30

   Pagi yang cerah di bulan April, awan putih menghiasi langit biru dan udara hangat membelai kulit Dadang, membuat ia semakin bersemangat untuk menghadapi hari petama Ujian Nasional.
Sebelum memasuki gerbang sekolah, ia menyempatkan diri ke warung yang ada di sebelahnya untuk membeli beberapa telur dan tepung terigu, semua itu ia lakukan supaya temen-temennya gak perlu ngeluarin uang untuk ngejailin dia di hari ulang tahunnya, karena ia tau hampir semua temennya dari kalangan yang tidak mampu sama seperti dirinya.

   Bel sekolah pun berbunyi, Dadang langsung berlari memasuki ruang ujiannya. Ketika soal dibagikan oleh Pengawas ujian, tatapan Dadang langsung berubah menjadi tajam, seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat; ternyata itu soal Bahasa Inggris, padahal semalem Dadang ngapalin pelajaran Matematika.

                                                                          ***

   Ujian hari pertama pun berakhir, Dadang tampak sedang duduk kecewa di depan ruang kelasnya. Sebenarnya ia tidak terlalu kecewa dengan hasil ujiannya, karena ia bisa menjawab 62% dari soal bahasa Inggris tadi, yang sangat ia kecewakan adalah.. ternyata temen-temennya gak ada yang ingat hari ulang tahunnya.
Kemudian Dadang beranjak dari duduknya, dan berjalan menuju toilet dengan langkah gontai.
Setelah memasuki toilet, ia tutup pintunya rapat-rapat. Dibukanya tas yang berisi telur dan tepung terigu tadi, lalu ia pecahin sendiri telur di kepalanya, terus ia taburi seluruh tubuhnya dengan tepung terigu. Awalnya ia tercenung melihat sosok dirinya di cermin, tampak begitu menyedihkan, tapi lama-kelamaan ia malah ketawa-ketawa sendiri.. munkin ia berhasil melihat dirinya dari sudut pandang yang berbeda.. munkin ia kini beranggapan behwa dirinya tidak menyedihkan melainkan tampak konyol dan lucu. 

Untuk kenang-kenangan, tidak lupa Dadang pun bikin video yang merekam dirinya lagi joget-joget sambil lysync dan rencananya video itu akan langsung Dadang kirim ke Youtube... lewat kantor pos.

                                                                        ***

   Hari-hari berlalu, tanpa terasa ujian hari terakhir baru saja selesai. Dadang pulang dari sekolah menuju rumahnya dengan wajah dipenuhi keceriaan, Dadang sangat optimis, ia yakin sekali kalau ujiannya pasti memuaskan. Ketika ia membuka pintu rumahnya, wajah Dadang semakin tambah ceria karena kedua orangtua dan adiknya ternyata sudah pulang.

   Kedua orangtua-nya berterus terang kepada Dadang, kalau selama ini mereka semua sebenarnya tidak pergi kondangan ke Nigeria, apalagi sambil jalan kaki. Mereka ternyata cuma numpang nginep di Lotus Hotel Subang (di gudangnya) karena sengaja untuk meninggalkan Dadang sendirian di rumah.
Dadang pun tampak kesal mendengarnya, ia marah dengan gaya feminim seperti anggota Cherybelle ke ayanhnya, lalu bilang.

"Sebeul...sebeuil...sebeul..." Sambil mukul-mukul pundak ayahnya dengan manja... pake pisau belati.

   Ayahnya hanya ketawa-ketiwi, "Hehehe...."
Ayahnya sengaja melakukan itu semua karena.. Selain menghadapi ujian nasional, ayahnya juga ingin Dadang bisa melewati ujian untuk hidup mandiri tanpa bantuan siapapun.

Bersambung...

Stevolni eps. 2
"Ujian Ultah Untuk ku"
@Thazudin_Story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar