Senin, 30 Maret 2015

Mekeuis

Jika aku lilin...
Nyalakanlah aku
Aku akan menerangimu
Dengan kehangatanku

Tiuplah aku...
Sebagai pengingat perjalanan waktu
Bukan sebagi tanda pengabul doa-mu

Selamat ulang-tahun...
Selamat jalan...
Semoga diterima disisinya
Amin.

*Kemudian lilin itu meniupku*

Obrolan sepi

Seorang temanku bertanya :
"Besarnya cintamu, dalamnya rindumu, atau seberapapun kamu berharap. Jika dia bukan jodohmu, bukankah takdir akan tetap menjauhkannya?"

Aku jawab :
"Aku bukanlah sang penentu takdir—aku manusia. Aku tidak tau, tapi tidak ada salahnyakan berusaha?"

*Temanku masuk kedalaman bingkai foto, sedangkan aku kembali melamun. *

Itu dulu...

Dulu aku suka Agnes Monica
Tapi, itu dulu...
Sebelum ia go internasional
Lagu-nya yang aku suka :
Rapuh, Karena ku sanggup, Tanpa kekasihku, Cinta mati, Rindu, Cinta di ujung jalan.

Dulu aku suka Dewa 19
Tapi, itu dulu...
Sebelum Mas Dhani bikin RCM
Lagu Dewa favoritku :
Pupus, Kosong, Risalah hati, Selimut hati, Lagu Cinta, Dua sejoli.

Dulu...
(Aku suka kamu)
Tapi, itu juga dulu...
Waktu kau masih biasa-biasa saja, waktu kau masih gadis desa yang sederhana, waktu kau belum mengenal make-up tebal, waktu kau belum mengenal lelaki dengan liar, dan waktu kau masih bisa tersenyum kearahku dengan tulus.

*Aku ingin kembali ke masa-masa dulu. Waktu aku masih bisa dilihat oleh mata manusia.*

Rabu, 25 Maret 2015

TERJEBAK KARMA

Kau hidup...
Di dunia yang sepi
Di dunia yang hampa
Dunia yang kosong
Tidak ada hewan
Tidak ada tumbuhan
Hanya hamparan tanah
Hanya kau sendirian
Di siang dan malam

Lalu...
Kau mulai mencari-cari
Padahal kau tidak tau
Apa yang kau cari itu
Dari mulai langit...
Samudera, gunung...
Semua kau ajak bicara
Tapi mereka diam saja

Kau ingin kembali
Kau ingin pulang
Kau terus mencari-cari
Kau terus bertanya-tanya
Dimana jalan keluar?
Dimana jalan keluar?
Dimana sebenarnya aku?

Kau tidak menyadari
Sesungguhnya...
kau telah terjebak...
(Didalam hatimu sendiri)
Hati yang sudah mati
Selamanya...

Senin, 23 Maret 2015

KIDUNG KADUHUNG

Semenjak kau pergi...
Jiwaku terasa tisasab entah dimana
Airmataku sing guruntul
Gugulutukan membelah pipi
Hatiku kasuat-suat...
Merindukanmu...
Hingga getih wuwungan...
Maaf, telah membuatmu keuheul
Aku mohon, kembalilah...
Aku menunggumu disini
Dihareupeun imah babaturan maneh

Bersambung...

*Geus ah, rek ngampihkeun heula Entog*

Minggu, 22 Maret 2015

Hipnotis Khusus Wanita

Dalam hitungan ketiga...
Anda akan tertidur...

Satu...
Dua...
Tiga...
Daaan...

"TIDUR"

Sekarang bayangkan...
Anda adalah...
Wanita satu-satunya...
Tidak ada wanita lain...
Selain anda di dunia ini...
Sisanya laki-laki semua...
Dan semua laki-laki itu...
Semuanya tampan...
Semuanya baik...
Perhatian...
Romantis...
Dan juga setia.
Tapi sayang...
Semuanya Homo...
Kecuali yg nulis cerita ini. ^_^

Kabuurrr... Houba... Houba...!!!
*Yang nulis pura-pura kesurupan Marsupilami*

Jumat, 20 Maret 2015

BAIT-BAIT STEVOLNI (I)

I
Dari semua orang yg kau kenal...
Apa ada yg tidak pernah tersenyum padamu?
Kalo ada, kira-kira kenapa ya ?
*Kamu sendiri pernah senyum sama dia belum?*

II
Dari beberapa temanmu...
Ada yang sikapnya berubah ?
Kira-kira kenapa ?
*Mungkin juga karena sikapmu sendiri*

III
Saat kita terlupakan oleh seseorang...
Jangan membencinya...
Cobalah lihat diri kita sendiri.
*Mengapa kita bisa begitu mudah dilupakan.*

IV
Tidak semua yang terlihat itu seperti adanya...
Sama halnya dengan sebuah senyuman. Banyak yang kelihatannya bahagia, tapi nyatanya...???
*Hanya mereka yang tau*

V
Aku tulus mencintaimu, kenapa kau tidak pernah menghargai ketulusanku?
*Tulus itu sama dengan ikhlas, dan ikhlas itu harusnya tanpa pamrih. Kenapa kau masih minta dihargai?*

BAIT-BAIT STEVOLNI (II)

CURHAT GALAU
Mau bikin Mie rebus...
tapi kompornya gak mau nyala...
Ya udah...
Kepaksa pake Blender...

ALASAN
Bagi sebagian cowok, kamar berantakan itu adalah sebuah karya seni.

JOMLO
Nyalain radio bukan untuk dengerin lagu, tapi biar ngerasa ada yang nemenin aja.

MABOK
"Ini mata air yang di pakai untuk membasuh air mata oleh mata mata yang ingin mencuri air-air ini.

MABOK CINTA
Kalo orang lagi jatuh cinta mah, digigit nyamuk juga... Bentol-nya lope-lope. ^^

MABOK + CINTA BUTA
Menyukai apa yang di sukai oleh orang yang kita suka, itu sudah membuatku suka.

BAIT-BAIT STEVOLNI (III)

MAKANAN MEWAH KAMI
Diputar...
Dijilat...
Dicelupin...
*Rengginang lebaran tahun lalu*

SURAT RINDU DARI KEKASIH
"Tolong dikirim setiap malam minggu ya, pak." Kataku kepada petugas kantor pos—sambil menyerahkan setumpuk surat dengan tujuan alamat rumahku sendiri.

TELEPON SEBELUM TIDUR
"Hallo?"
"Aku mencintaimu."
"Ini siapa?"
"Tut... tut... tut..."
*Terus begitu - selama 8 tahun*

INI TALK SHOW
"Kenapa jagung ini dibakar?"
"Katanya, karena dia tadi kedinginan." Jawab salah satu bintang tamu—sambil mendekatkan telinganya kearah jagung.
*episode kejiwaan*

KEBABLASAN
"Say, aku telat!"
"Ya udah cepetan donk, bentar lagi gerbang sekolah tutup nih."
"Bukan telat yang itu."
"... Astaga! Kamu hamil?"
"...???"
*Dua siswa cowok debat ditelepon *

Kamis, 19 Maret 2015

Saat daun gugur bertuliskan namamu

Kau sering melupakanku
Disetiap kedipan matamu
Disetiap tarikan nafasmu
Bahkan...
Disetiap tiupan lilinmu

Kau tidak tau
Aku tidak mungkin menjauh
Aku semakin mendekat
Menjemputmu
Siap tidak siap

Kau tidak tau
Seperti apa rasanya?
Kapan waktunya?
Dimana?
Dengan cara apa?

Kau tidak tau
Banyak yang datang?
Atau tidak seorangpun?
Siapa yang paling sedih?
Adakah yang tersenyum?

Pikirkan...
Apa yang akan dikenang orang?
Baikkah?
Lucukah?
Jahatkah?

Sepertinya kau sangat takut?
Kau berharap hidup abadi?
Padahal, justru setelah itu...
(Kau ada dalam keabadian)

Kau pernah berpikir?
Apa yang sudah kau punya?
Apa yang akan kau bawa?
Menemani istirahatmu
(Dibawah pohon kamboja)

*Aku suatu peristiwa*

Rabu, 18 Maret 2015

AIR CINTA

"Dari semalam hujan belum reda???"

"Mungkin itu karena dia masih sangat mencintainya."

"Ya, sepertinya memang begitu."

"Aku harap, itu hujan dia yang terakhir."

*Dari mata turun ke hati, lalu naik ke mata dan turun lagi ke pipi.*

Jumat, 13 Maret 2015

Surat Cinta

Aku sangatlah pemalu.
Dulu (waktu masih sekolah) aku pernah menyelipkan surat cinta di buku teman sekelasku. Surat cinta itu aku tulis dengan perasaan. (tanpa menggunakan tinta)

Kamis, 12 Maret 2015

Kini tak berdetak lagi

Saat bertemu dia...
Dadaku selalu berdetak dengan kencang. Karena takut dia dengar—Hari ini—sengaja jantungku kusimpan di rumah.

Sore hari—sesampainya di rumah—jantungku tak berdetak lagi. Setelah melihat itu, aku bingung harus bahagia atau sedih. Aku tidak tau apa yang aku rasakan, tapi rasanya...
*Seperti ada sesuatu yang hilang*

Rabu, 11 Maret 2015

Botol

Adzan subuh belum terdengar, ketika para polisi itu mengepung rumahku. Aku bertanya,
"Salahku apa, pak?"
Lalu salah seorang polisi menjawab.
"Kau telah memutilasi dirimu sendiri. Ayo sekarang masuk." Sambil menunjuk sebuah botol.

Minggu, 08 Maret 2015

Thazudinophobia

Ketika aku sampai di rumah dan membuka pintu, kulihat Diriku sendiri sedang tertidur pulas di depan tv yang masih menyala. Karena sangat lelah, aku tidak mempedulikannya. Aku pun ikut tidur di sebelahnya.
5 menit kemudian...
Kudengar suara pintu yang dibuka. Aku kira yang datang orangtuaku, setelah kulihat, ternyata itu Diriku juga.

Sabtu, 07 Maret 2015

Ajakan Wanita

Wanita cantik itu tersenyum kearahku, lalu ia melambaikan tangan—seperti ingin mengajakku. Tanpa sadar, aku pun ikut berjalan menyusulnya—masuk kedalaman sumur tua—tempat dimana ia ditemukan mengambang 3 tahun yang lalu.

Cerita turun-temurun

Waktu Adikku masih kecil...
Setelah menutup pintu dan mematikan lampu. Seperti biasa, ayah akan membacakan dongeng untuknya—dengan kalimat pembuka yang selalu sama.
"Pada jaman dahulu, ketika Kakakmu masih memiliki kepala..."

Kamis, 05 Maret 2015

Tidak harus mati untuk hidup

Saat matahari telah terbenam dan angin sore berhembus sejuk. Di bawah pohon—didepan rumah yang menghadap sawah—aku duduk menyendiri.
Di bawah pohon itu aku gelisah penuh penyesalan, sambil menatap tubuhku sendiri yang tergantung diatas sana.

Senin, 02 Maret 2015

Selama ini kau kemana ?

Aku rindu...
Saat wajahmu mendekat padaku
Saat kurasakan hembus nafasmu
Saat kau menciumku...

Aku masih ingat, waktu itu...
Kau menyerahkan hidupmu
Bahkan waktu itu, kau...
Sampai meneteskan air mata

Kini...
Kau tak pernah lagi seperti itu
Kau berubah...
Sepeti tak sudi menyentuhku

Jujur, aku sedih...
Aku rindu kita berdo'a berdua
Dan aku rasa...
Tuhan pun merindukanmu.

*Aku... Sajadah yg terlupakan.*