Sabtu, 29 November 2014

Memories of Mirror

Tadi malam, aku mendengar seseorang yang sedang menangis di dalam kamarku.

Aku... aku bingung...
Aku tak terbiasa dengan situasi seperti ini. Tubuhku mulai mengeluarkan keringat dingin.

Kemudian aku memintanya untuk sedikit tenang. Namun sepertinya dia menangis begitu sedih, jadi aku biarkan saja dia terus menangis.

Aku menatapnya...
Mencoba sedikit menghiburnya...
Tapi dia terus dalam dunia kelamnya dan tak menghiraukan keberadaanku.

Aku semakin tidak mengerti...
Dia adalah bayanganku didalam cermin.

Kamis, 27 November 2014

Kata Hati Yang Bersembunyi

Suasana hujan memang selalu membuatku terkenang akan kisah masa lalu. Seperti kenangan saat itu, saat kau bertanya padaku seperti ini...

"Thazudin, kapan kamu punya pacar?"

"Nanti, kalo kita udah jadian."

Setelah aku jawab sepeti itu, kau hanya terdiam. Aku bingung, entah apa yang ada dalam pikiranmu saat itu. Atau... kau memang tak mendengar jawabanku?

*Ya, saat itu aku memang menjawabnya dalam hati*

Ketika Penembak di Gantung

Hari ini :
Aku mencintaimu bukan karena kamu cantik. Aku mencintaimu tanpa alasan.

Besoknya :
Aku mencintaimu bukan karena kamu lucu. Aku mencintaimu tanpa alasan.

Besoknya lagi :
Aku mencintaimu bukan karena kamu memiliki segalanya. Aku masih mencintaimu tanpa alasan.

Sebulan kemudian :
Aku baru sadar, ternyata... cintaku... tanpa balasan.

Thazudin Belajar Melukis

Melukis itu tidak semudah...

"Meluk dan Kiss"

8 tahun yang lalu...
Saya pernah belajar melukis secara otodidak. Selama beberapa hari saya ngga keluar kamar, kecuali untuk urusan makan dan panggilan alam.

Tapi sekarang saya sudah jarang melukis lagi. Terakhir kali saya melukis itu...

Kalo ngga salah...

8 tahun yang lalu, waktu saya masih belajar melukis.

*Abaikan*

Minggu, 23 November 2014

Ketika Teman Mulai Lapar

"Itu lagu apa, din ?"

"Kyo - Le Chemin..."

"Lagu korea???"

"Bukan, lagu prancis..."

"Oh, pantes aja gua ngga ngerti liriknya."

"Emang, kalo lagu korea kamu ngerti???"

"Ngga."

"......???"

*Snickers : Lo rese kalo lagi laper*

Jumat, 21 November 2014

Aku Penunggumu

Kita sama-sama menunggu...
Aku menunggu kamu...
Kamu menunggu orang lain.

Kita sama-sama sibuk...
Aku sibuk menunggu kamu...
Sementara kamu sibuk mencari yang lain.

Tapi walaupun begitu...
Aku terus menunggu...
Menunggu kamu sadar akan keberadaanku.

Jadi, aku mohon...
Lewatlah di depanku...
Aku sudah lelah menunggu...
Wahai... Mobil angkot.

*Subang, 21 November 2014*

Kamis, 20 November 2014

Ngureuk

Sore ini...
Aku berjalan di tengah dinginnya angin bulan november, menyusuri jalan setapak basah dan agak berlumpur.

Berharap menemukan sedikit kehidupan yang licin untuk di genggam.

Aku terus berjalan...
Membawa kail pengharapan yang disertai doa berbentuk umpan.

*Ngureuk Belut*

Minggu, 02 November 2014

Penantian

Thazudin : "Sebenernya sih bukan karena hobi, tapi karena... Aku suka sama kamu."

Gadis : "Tapi kita kan belum saling kenal."

Thazudin : "Aku juga gak tau kenapa tiba-tiba aku bisa suka sama kamu, tapi mungkin inilah yang dinamakan cinta pada pandangan Pertamina... eh salah Pertama."

Gadis : "........"

Thazudin : "Gimana? apa kamu juga suka sama aku?"

Gadis : "Maaf, aku belum bisa jawab sekarang, tolong kasih aku waktu untuk berfikir."

Thazudin : "Berapa lama...???"

Gadis : "Mmm... 26 tahun."

Thazudin : "Kalo 350 tahun aja gimana?"

Gadis : "Ide bagus."

- Bersambung...

----------------------------------------------

Daun-daun berguguran...
Musim silih berganti...
Tanpa terasa 350 tahun telah berlalu, penantian yang begitu panjang dan melelahkan telah berakhir.

Dibawah sinar bulan purnama, terlihat seorang lelaki sedang bersiap-siap untuk menemui wanita yang selama ini menguasai hati dan pikirannya. Dengan membawa sebuah cincin indah seberat 8 gram yang terbuat dari tanah liat murni, ia berniat untuk melamar seorang gadis.

Disaat lelaki itu sedang merapihkan rambutnya yang tampak sudah dipenuhi dengan uban, kemudian ia bergumam.
"Tunggulah aku disana... wahai gadisku."
Setelah mengenakan jaket kulit dan helm, lalu lelaki itupun berangkat dengan gagahnya menaiki... mobil angkot.

- Bersambung...