Jumat, 25 Maret 2016

Surat Rindu Thazudin

14 Desember 2008
Kau masih ingat? Hari itu kita resmi jadian. Untuk merayakannya, sebagai Lelaki Sejati aku mengajakmu jalan-jalan keliling kota menaiki sepeda motor. Saat itu kulihat kau sangat bahagia. Sesekali kau tertawa, sesekali kau bernyanyi sambil terus memperhatikan jalan beraspal didepanmu; sedangkan aku duduk manis dibelakang sambil terus memeluk tubuhmu erat-erat, takut jatuh.

Karena udara sore itu cukup dingin, kau perlambat laju sepeda-motormu hingga kecepatan 300Km/detik. Waktu aku bertanya kita mau kemana? Kau hanya menjawab singkat: Ke Paris.
Tanpa terasa, tepat pukul sepuluh malam, akhirnya kita tiba di ibukota Prancis itu. Setelah memarkir sepeda motor, kau langsung menarik tanganku, mengajakku makan malam romantis di salahsatu warung pecel lele yang ada dibawah menara Eiffel.
Setelah puas makan, kencan kita pun berlanjut dengan jalan berdua sambil bergandengan kaki menuju air mancur yang dihiasi lampu warna-warni, tadinya kita mau foto-foto disitu, tapi ngga jadi karena aku baru sadar ternyata hapeku tidak ada kameranya.

Sayangnya semua cerita indah itu kini hanya tinggal kenangan, kini kau telah menikah dengan lelaki pilihan Ayahmu: seorang pengusaha cendol asal kamboja, yang terkenal dengan Cendol-nya yang sangat inovatif, yaitu Cendol Power Ranger: ada cendol merah, cendol biru, cendol pink, cendol kuning, dan cendol hijau. Plus Cendol spesial: Cendol Silver and Gold.
Walaupun cendolnya tidak enak, tapi anehnya banyak orang yang beli? Katanya bagus buat pamer di Instagram, biar Kekinian? Entahlah?

Semenjak ditinggal nikah olehmu, aku benar-benar patah hati: susah berfikir jernih, susah tidur, mogok makan tiga hari, mogok mandi satu bulan.
Walau Ayah dan Ibuku berusaha mengenalkan pada banyak wanita, ada Isyana, ada Raisa, Maudy, Ayunda, Chelsea, Islan, Farhat, Abas, Ahmad, Dhani. Namun tidak ada satu pun yang membuatku bisa melupakanmu.
Sebenarnya ada satu wanita yang menarik perhatianku, namanya.. sebut saja Mawar: ia cantik, baik, dan seorang muslimah yang taat; disaat bingung mau beli Siomay atau Batagor aja dia sholat istikharah dulu (sungguh wanita yang saleha). Tapi sayang dia selalu menghindariku, aku tidak tau kenapa? Tapi aku tidak mau berburuk sangka padanya, mungkin dia memang alergi sama cowok ganteng?

Ya, jadi cowok ganteng emang serba salah: senyum dikit dikira tebar-pesona, salah dikit dikira.. iih ganteng-ganteng bego, hemat dikit dikira.. iih ganteng-ganteng kere, padahal kan.. emang iya sih kere.
Dan gara-gara kere juga, ayahmu lebih memilih pemuda kamboja dibanding pribumi unyu sepertiku? Meskipun aku sudah bela-belain pake parfum setiap hari dengan aroma.. Menggoda seperti COKLAT.. Mewah seperti EMAS-MAS penjual batu akik? Tapi APA? Ayahmu tetap saja memilih si Muka Cendol itu.

Tapi aku tetap tabah, mungkin takdir punya rencana lain? Dan benar saja, perjuangan cintaku ternyata tidak sia-sia; atas semua kejadian menyakitkan yang pernah aku alami, akhirnya Dewan Keamanan PBB mengimbau kepada Pemerintah Indonesia agar menunjukku sebagai Duta Kegalauan Nasional. Aku diberi tugas untuk Membentuk sebuah organisasi yang dapat menampung dan memfasilitasi segala keresahan yang berhubungan dengan masalah Perasaan.

Dan pada akhirnya.. terbentuklah PKCSI atau Persatuan Korban Cinta Seluruh Indonesia. Dengan adanya organisasi ini, diharapkan semoga energi negatif 'saat patah hati' bisa disalurkan agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (setidaknya untuk diri-mereka-sendiri).
Contoh: yang patah hati kami bantu arahkan untuk menciptakan lagu tentang betapa sakitnya patah hati, atau jika dia tidak bisa bermain alat musik? Kita arahkan untuk menciptakan karya Tulis, seperti Novel, Cerpen, Puisi, atau corat-coret di tembok rumah tetangganya, atau rumah mantan-nya? Terserah.

Tanpa terasa waktu terus berlalu; bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Semakin hari aku semakin tidak tahan dengan posisiku sebagai ketua PKCSI. Aku terlalu sibuk dengan organisasi ini, sampai-sampai aku tak punya waktu untuk merawat ketampananku.
Aku benar-benar lelah.. Jika masa jabatanku nanti habis, semoga aku bisa beristirahat dari hiruk-pikuk dunia percintaan ini. Pokoknya aku ingin hidup dengan tenang, ingin santai di rumah; baca komik, berlatih Yoga, mempelajari ilmu beladiri Shaolin, atau mewujudkan mimpiku yang selama ini belum tercapai, yaitu: Membangun WC Umum 7 lantai lengkap dengan fasilitas: TV, AC, dan Wifi gratis.

Mmm.. aku rasa cukup sekian yang bisa aku ceritakan padamu, terimakasih telah sudi  membaca surat ini. Aku doakan agar kau dan keluargamu selalu sehat dan bahagia. Maaf jika dalam surat ini ada kata-kata yang mungkin menyinggung perasaanmu.
Oiya satulagi, salam ya buat Si Muka Cendol... ^^

Subang, 25 Maret 2016
Dari: Thazudin (seseorang yang pernah diusir oleh ayahmu dengan alasan Perbedaan Keyakinan: Ayahmu Yakin kalo Bengbeng dingin lebih enak, sedangkan aku Yakin kalo Bengbeng lebih enak dimakan langsung.. sama bungkusnya).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar