disana...
diatas tanah yang merindukan hujan
duduk diantara rerumputan kering
kau tersenyum, entah karena apa?
entah karena siapa?
tak jauh darimu...
dibalik debu-debu tertiup angin
aku masih saja sembunyi
diam-diam memperhatikan
diam-diam mengagumi
silaunya langit agustus
saat hangat mulai menyebalkan
hadirmu menyejukkan...
layaknya daun gugur beterbangan
anganku melayang-layang
hanya karena kau ada...
hariku menjadi sempurna
sungguh,
bahagiaku sesederhana itu
aku bersyukur kau terlahir
meski bukan untukku.
Subang, 19 Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar