Sabtu, 22 Agustus 2015

Senja Musim Kemarau

disana...
diatas tanah yang merindukan hujan
duduk diantara rerumputan kering
kau tersenyum, entah karena apa?
entah karena siapa?

tak jauh darimu...
dibalik debu-debu tertiup angin
aku masih saja sembunyi
diam-diam memperhatikan
diam-diam mengagumi

silaunya langit agustus
saat hangat mulai menyebalkan
hadirmu menyejukkan...
layaknya daun gugur beterbangan
anganku melayang-layang

hanya karena kau ada...
hariku menjadi sempurna
sungguh,
bahagiaku sesederhana itu
aku bersyukur kau terlahir
meski bukan untukku.

Subang, 19 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar