Minggu, 02 November 2014

Penantian

Thazudin : "Sebenernya sih bukan karena hobi, tapi karena... Aku suka sama kamu."

Gadis : "Tapi kita kan belum saling kenal."

Thazudin : "Aku juga gak tau kenapa tiba-tiba aku bisa suka sama kamu, tapi mungkin inilah yang dinamakan cinta pada pandangan Pertamina... eh salah Pertama."

Gadis : "........"

Thazudin : "Gimana? apa kamu juga suka sama aku?"

Gadis : "Maaf, aku belum bisa jawab sekarang, tolong kasih aku waktu untuk berfikir."

Thazudin : "Berapa lama...???"

Gadis : "Mmm... 26 tahun."

Thazudin : "Kalo 350 tahun aja gimana?"

Gadis : "Ide bagus."

- Bersambung...

----------------------------------------------

Daun-daun berguguran...
Musim silih berganti...
Tanpa terasa 350 tahun telah berlalu, penantian yang begitu panjang dan melelahkan telah berakhir.

Dibawah sinar bulan purnama, terlihat seorang lelaki sedang bersiap-siap untuk menemui wanita yang selama ini menguasai hati dan pikirannya. Dengan membawa sebuah cincin indah seberat 8 gram yang terbuat dari tanah liat murni, ia berniat untuk melamar seorang gadis.

Disaat lelaki itu sedang merapihkan rambutnya yang tampak sudah dipenuhi dengan uban, kemudian ia bergumam.
"Tunggulah aku disana... wahai gadisku."
Setelah mengenakan jaket kulit dan helm, lalu lelaki itupun berangkat dengan gagahnya menaiki... mobil angkot.

- Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar